Selasa, 18 Februari 2020

Awal Kisah Kita

"Pergi saja dan tak usah kembali lagi"

Semilir angin menggoyangkan dahan-dahan ranting, dan dedaunan di sekitar rumah ku. Matahari mulai merambat di selip-selip lubang rumah ku, menyadarkan bahwa pagi telah tiba, dan malam kembali pergi. Aku bangun dan menatap kaca, membayangkan peristiwa yang menimpaku. Sakit hati, pusing, menderita menjadi makanan pikiranku setiap pagi sebelum berangkat ke kampus. Sebuah peristiwa yang akan ku kenang sampai akhir hayat ku, peristiwa dimana semua orang yang kusayangi pergi menjauh dan meninggalkan ku. Dan membuat ku paham akan arti sebuah kehilangan dan rasa sakit.

 

Perkenalkan nama ku Muhammad Reza, mempunyai hobi yang aneh, gaya yang nyentrik dan satu lagi pendiam. Ya aku memang terkenal pendiam di kalangan kampus, ga suka bermain-main, terlalu serius dan ga suka menghina tapi aku adalah seorang penikmat kopi. Umurku juga masi muda 20 tahun, dan sekarang semester 4 di Fakultas Hukum Universitas Pancasila. Kalau mengenai nama panggilan aku biasa di panggil Bang Bong, karna aku mempunyai marga yaitu Lembong, dan juga ada yang manggil Xzuan, ya itu adalah nama kecilku.

 

Okey, sekarang aku akan menceritakan pengalamanku, dimana aku merasakan semua rasa sakit dan kehilangan. Dan ketika aku memahami sebuah metafor arti Cinta, memiliki dan Jiwa sosial yang tinggi. Hari itu adalah hari senin tanggal 28 januari 2020 di SMAN 2 Kota Banyuwangi Jawa Timur.

 

Seperti sekolah lainnya, hari Senin merupakan hari petaka bagi kami kaum laki-laki, dimana kita di jemur di terik matahari dalam balutan acara Upacara Bendera. Kadang aku suka berpikir kalo hanya upacaranya saja mungkin 20 menit selesai, ini ditambah dengan ocehan Pak Karim yang ngasih amanat sampai 90 menit, oleh karna nya aku dan segerombolan geng ku suka mencari tempat persembunyian. 

 

Zuan, suit (siulnya) lu ga ngerokok, nih rokok, ngelamun bae.

Makasi lur, lu emang terbaik dah, hari ini pelajaran apa bro?

Biasa zuan, pelajaran hari mah ngebosanin semua; MTK, Bahasa dan PKN

Ssssyuh, (asap rokok ku) Cabut aja yuk, ngapain masuk ngebosannin kan, mending kita ngopi lur dan liat-liat cewek gitu.

Skuyyy, jangan lupa ajak Sandi sama Raka.

Ok, boss. Ucapku seraya meninggalkan tempat persembunyian dan mencari anggota geng lainnya untuk mengajak cabut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lets, Do It!!!

Awal Kisah Kita

"Pergi saja dan tak usah kembali lagi" Semilir angin menggoyangkan dahan-dahan ranting, dan dedaunan di sekitar rumah ku. Mat...