"Pergi saja dan tak usah kembali lagi"
Semilir angin menggoyangkan dahan-dahan ranting, dan dedaunan di
sekitar rumah ku. Matahari mulai merambat di selip-selip lubang rumah ku,
menyadarkan bahwa pagi telah tiba, dan malam kembali pergi. Aku bangun dan
menatap kaca, membayangkan peristiwa yang menimpaku. Sakit hati, pusing,
menderita menjadi makanan pikiranku setiap pagi sebelum berangkat ke kampus. Sebuah
peristiwa yang akan ku kenang sampai akhir hayat ku, peristiwa dimana semua
orang yang kusayangi pergi menjauh dan meninggalkan ku. Dan membuat ku paham
akan arti sebuah kehilangan dan rasa sakit.
Perkenalkan nama ku Muhammad Reza, mempunyai hobi yang aneh, gaya
yang nyentrik dan satu lagi pendiam. Ya aku memang terkenal pendiam di kalangan
kampus, ga suka bermain-main, terlalu serius dan ga suka menghina tapi aku
adalah seorang penikmat kopi. Umurku juga masi muda 20 tahun, dan sekarang
semester 4 di Fakultas Hukum Universitas Pancasila. Kalau mengenai nama
panggilan aku biasa di panggil Bang Bong, karna aku mempunyai marga yaitu Lembong,
dan juga ada yang manggil Xzuan, ya itu adalah nama kecilku.
Okey, sekarang aku akan
menceritakan pengalamanku, dimana aku merasakan semua rasa sakit dan
kehilangan. Dan ketika aku memahami sebuah metafor arti Cinta, memiliki dan
Jiwa sosial yang tinggi. Hari itu adalah hari senin tanggal 28 januari 2020 di
SMAN 2 Kota Banyuwangi Jawa Timur.
Seperti sekolah lainnya,
hari Senin merupakan hari petaka bagi kami kaum laki-laki, dimana kita di jemur
di terik matahari dalam balutan acara Upacara Bendera. Kadang aku suka berpikir
kalo hanya upacaranya saja mungkin 20 menit selesai, ini ditambah dengan ocehan
Pak Karim yang ngasih amanat sampai 90 menit, oleh karna nya aku dan
segerombolan geng ku suka mencari tempat persembunyian.
Zuan, suit (siulnya) lu ga ngerokok, nih
rokok, ngelamun bae.
Makasi lur, lu emang terbaik dah, hari ini
pelajaran apa bro?
Biasa zuan, pelajaran hari mah ngebosanin semua;
MTK, Bahasa dan PKN
Ssssyuh, (asap rokok ku) Cabut aja yuk,
ngapain masuk ngebosannin kan, mending kita ngopi lur dan liat-liat cewek gitu.
Skuyyy, jangan lupa ajak Sandi sama Raka.
Ok, boss. Ucapku seraya meninggalkan tempat
persembunyian dan mencari anggota geng lainnya untuk mengajak cabut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Lets, Do It!!!